Cegah Osteoporosis, Perhatikan Asupan Kalsium dan Vitamin D sejak Usia 30 Tahun

Rabu, 20 Oktober 2021 - 16:26 WIB
loading...
Cegah Osteoporosis,...
Memperingati Hari Osteoporosis, masyarakat diingatkan untuk tak penyepelekan kesehatan tulang. Foto Ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Memperingati Hari Osteoporosis , masyarakat diingatkan untuk tak penyepelekan kesehatan tulang . Sebab, bukan cuma lansia, orang usia muda pun rentan mengalami osteoporosis atau pengeroposan tulang.

Menurut Spesialis Gizi Klinik Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, Sp.GK, osteoporosis adalah penyakit di mana tulang kehilangan kepadatan dan akhirnya rapuh, sehingga tekanan ringan seperti membungkuk atau batuk pun dapat menyebabkan patah tulang.



Penelitian oleh International Osteoporosis Foundation menunjukkan, risiko perempuan untuk terkena osteoporosis 4 kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Sementara menurut Infodatin Kementerian Kesehatan 2020, pada 2050 di seluruh dunia, diperkirakan 6,3 juta orang per tahun mengalami patah tulang pinggul, dan lebih dari setengahnya terjadi di Asia.

Di tahun 2050, penduduk Indonesia pada kelompok risiko osteoporosis juga akan tumbuh sebesar 135%. Sebanyak 40,6% perempuan Indonesia berusia 20-29 tahun memiliki massa tulang rendah, yang bisa meningkatkan risiko osteoporosis serta patah tulang dalam 20 tahun ke depan saat mereka mencapai menopause.

Menurut dr. Luciana, fraktur terkait osteoporosis paling sering terjadi di pinggul, pergelangan tangan, atau tulang belakang. Perempuan di usia 30 harus mewaspadai hal ini, karena setelah mencapai puncak massa tulang pada usia tersebut, tulang menjadi lebih tipis dan lemah. Jika tidak dijaga kesehatannya bakal meningkatkan risiko osteoporosis.

"Proses osteoporosis berlangsung dalam jangka panjang sehingga terkadang si penderita tidak menyadarinya sampai kerusakan benar-benar terjadi. Osteoporosis memang sering kali dikaitkan dengan orang-orang berusia lanjut, namun nyatanya bisa menyerang siapa saja. Bahkan di usia muda dan produktif seperti usia 30," kata dr. Luciana dalam webinar yang digelar Bayer belum lama ini.

Beberapa gejala atau tanda yang terjadi yang merupakan fraktur akibat osteoporosis yaitu postur bungkuk, sakit punggung, menurunnya tinggi badan, sering mengalami cedera atau
keretakan tulang. Hal ini perlu mendapat perhatian, khususnya oleh perempuan yang memasuki usia 30.



“Yang perlu diketahui, kalsium dan vitamin D bekerja secara sinergis untuk menjaga kesehatan tulang, di mana kalsium dan vitamin D harus dimulai bahkan sebelum memasuki usia 30, salah satunya dengan asupan makanan bergizi," kata dr. Luciana.

Sayangnya, orang Indonesia kebanyakan hanya mengonsumsi 25% kalsium (254 mg) dari asupan kalsium harian yang direkomendasikan, yaitu sebesar 1.000- 1.200 mg. Suplementasi dapat mengkompensasi defisit
kalsium dan vitamin D ini. Selain itu, hidup sehat seperti aktif berolahraga serta mengurangi konsumsi kafein dan alkohol juga akan membantu mencegah osteoporosis.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1759 seconds (0.1#10.140)